BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Brontispa longissima Hama Perusak Janur Kelapa Pada Tanaman Belum Menghasilkan dan Pengendaliannya

Diposting     Kamis, 29 Desember 2022 02:12 pm    Oleh    Admin2 BBPPTP Medan



Namsen S S Girsang,SP

Kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu  andalan Indonesia, dalam proses budidaya kelapa tidak luput dari serangan berbagai macam hama tanaman pengganggu hingga perusak seperti Brontispa longissima. Telah banyak dilakukan  upaya dalam rangka pengendalian hama kumbang perusak janur kelapa Brontispa longissima ini.  Hama yang satu ini tumbuh, berkembang dan memakan pucuk tanaman kelapa muda. Akibatnya, banyak tanaman kelapa yang mati di usianya yang masih dini. Letak geografis Kabupaten Nias Selatan berada disebelah Barat Pulau Sumatera dengan jarak ± 92 mil laut dari Kota Sibolga atau Kabupaten Tapanuli Tengah menuju Teluk dalam. Kabupaten Nias Selatan berada di sebelah Selatan Kabupaten Nias yang berjarak ± 120 km dari Gunung Sitoli ke Teluk Dalam (Ibukota Kabupaten Nias Selatan).Berdasarkan data luas areal tanaman kelapa  di kabupaten lahusa adalah 897 ha. Desa Bawolato merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Lahusa dan merupakan penghasil kelapa.

            Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petani didesa bawolato yang disampaikan melalui dinas setempat kepada dinas perkebunan propinsi dan diterima  petugas POPT BBPPTP Medan melalui whatsapp  bahwa ditemukan adanya serangan Brontispa longissima namun masih dalam serangan ringan. Berdasarkan hasil pengamatan petugas PPL dilapangan ditemukan gejala dengan ciri ciri :

  1. Bercak-bercak pada daun berwarna coklat memanjang dan daun menyatu
  2. Janur kelapa menjadi keriput ,
  3. Janur  kelapa  tidak membuka sempurna,
  4. Tanaman seperti terbakar
Pengamatan tanaman terserang OPT dilokasi kebun kelapa petani
Daun tanaman kelapa seperti terbakar dan ditemukan bercak berwarna coklat

Pada saat dilakukan pengamatan lebih spesifik ditemukan bahwa terdapat larva dan imago memakan permukaan dalam janur kelapa yang belum membuka, menimbulkan bercak-bercak berwarna coklat memanjang dan menyatu.

Sebelum melakukan pengendalian ada baiknya dilakukan pengamatan pada 10 pohon/ha kemudian dihitung jumlah kumbang pada setiap pelepah muda dengan cara membuka pinak daun yang masih tertutup (janur). Jika jumlah rata-rata kumbang Brontispa longissima sudah mencapai 10 ekor/tanaman maka tindakan pengendalian harus segera dilakukan. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan yang dilakukan oleh petugas PPL bahwa tanaman kelapa telah terserang hama Brontispa sp dengan jumlah rata-rata kumbang Brontispa longissima sudah mencapai 10 ekor/tanaman.

Langkah pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan cara :

  1.  Kultur Teknis

Pengendalian dengan secara  kultur teknis dapat dilakukan dengan cara melakukan pemupukan tanaman, pengelolaan air dan sanitasi kebun untuk menunjang pertumbuhan tanaman yang baik. Tanaman kelapa lebih rentan terhadap serangan Brontispa longissima jika keadaan kebun tidak terpelihara dan tanahnya tergenang.

  1. Mekanis

Bagian tanaman yang terserang Brontispa longissima  dikendalikan secara mekanis yaitu dilakukan dengan mengikat, memotong, menurunkan dengan tali, dan membakar janur kelapa. yang terserang. Pemotongan pucuk janur ini diulang setelah pucuk baru tumbuh lagi sampai gejala serangan hilang. Cara ini cukup mudah dan murah, namun cukup sulit untuk tanaman yang tinggi. (Rahmawati,2019)

  • Hayati

Pengendalian secara hayati dilakukan dengan mengendalikan populasi hama
menggunakan parasitoid, predator dan entomopatogen yang merupakan musuh alami dari hama tersebut.Musuh alami potensial yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama Brontispa longissima adalah

  1. Menggunakan Parasitoid

Parasitoid merupakan  organisme yang hidup di tubuh inang dan mengambil sebagian besar makanan sehingga inang akan mati. Parasitoid yang dapat digunakan dalam  pengendalian hama kumbang Brontispa Longissima Gestro yaitu  Tetrastichus brontispae. Ciri khas parasitoid ini adalah menyerang kumbang dan menyerap makanan dalam tubuhnya.

  • Menggunakan Predator

Predator yang dapat digunakan untuk mengendalikan kumbang perusak ini adalah Chelisoches morio atau yang dikenal dengan nama Cocopet. Cara pengaplikasiannya adalah Cocopet dilepaskan pada tanaman kelapa yang terinfeksi Brontispa Longissima..Cocopet akan menyerang  kumbang dewasa, mulai dari telur, larva hingga pupa.

  • Menggunakan Jamur/Cendawan

Penggunaan  jamur Metarhizium mampu mengurangi serangan Brontispa Longissima pada pucuk janur kelapa. Metharizium akan mempengaruhi  kumbang dimana kumbang  enggan memakan pucuk janur dan meninggalkan tempat tersebut.

  • Pengendalian Kimiawi

Penggunaan Bahan kimia merupakan alternative terakhir apabila terjadi eksplosi populasi B. longissimi atau serangan sudah sangat berat dan harus sesuai dengan dosis anjuran hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi dan resurgensi. Insektisida yang bisa digunakan adalah insektisida berbahan aktif Thiametoksam berbentuk butiran yang dikemas seperti teh celup. (Balitka, 1990).

Reference :

Rahmawati,I.2019. Mewaspadai Kawasan Sporadis dan Potensial Perkembangan
Hama Brontispa longissima (Coleoptera: Chrysomelidae) pada Tanaman Kelapa di Kabupaten ProbolinggoUnit Layanan Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (ULPPTP) Kabupaten Probolinggo.

Balitka, 1990. Pedoman Pengendalian Hama dan Penyakit Kelapa. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain, Manado.

Star Farm International,.2022. Cara Pengendalian Hama Kumbang Perusak Janur Kelapa.


Bagikan Artikel Ini