BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PELINDUNGAN TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

EKSPLORASI APH DARI TANAMAN KOPI DI KABUPATEN KARO

Diposting     Selasa, 12 Agustus 2025 12:08 pm    Oleh    Admin Balai Medan



Penulis: Ida Roma Tio Uli Siahaan, Sry Ekanitha Pinem dan Kristina Renawati Turnip (POPT BBPPTP Medan)

Pelaksanaan eksplorasi dan inventarisasi musuh alami organisme pengganggu tumbuhan seperti APH merupakah salah satu fungsi yang diselenggarakan oleh BBPPTP Medan dalam melaksanakan tugas di bidang pelindungan perkebunan. Fungsi tersebut dilaksanakan bersama fungsi-fungsi lain di bidang pelindungan dan perbenihan sesuai dengan amanah dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.08 Tahun 2025 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan. Dalam mewujudkan fungsi tersebut maka Tim Kerja Layanan Laboratorium BBPPTP Medan telah melaksanakan eksplorasi jenis-jenis APH dari komoditas perkebunan yang ada di wilayah kerja seperti di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara.  Jenis-jenis APH yang dapat dieksplorasi dari kebun kopi adalah Beauveria bassiana yang dapat dieksplor dari biji kopi terserang penggerek buah kopi dan tanah perakaran pohon kopi.

Eksplorasi dilaksanakan di Desa Bunuraya Kec. Tiga Panah Kab. Karo Prov. Sumatera Utara, pada tanggal 17-18 Juli 2025, dimulai dengan mencari buah-buah kopi yang terserang PBKo dan terinfeksi jamur B. bassiana yang berwarna putih. Buah-buah yang mengandung jamur B. bassiana dapat ditemukan pada buah matang, matang susu dan buah berwarna hijau (buah muda). Selanjutnya buah-buah tersebut dikumpulkan dan diseleksi untuk proses inokulasi ke media tumbuh (PDA) yang dibawa dari laboratorium. Inokulasi dilakukan langsung di dalam kebun, hal ini dimaksudkan untuk mencegahnya kerusakan jamur B. bassiana dalam pengangkutan dari kebun ke laboratorium sebelum dilakukan inokulasi. Untuk keperluan inokulasi, petugas telah membawa semua peralatan yang dibutuhkan untuk isolasi dan inokulasi jamur B. bassiana secara langsung dari kebun. Pekerjaan pemurnian dilakukan di laboratorium pada bulan Juli-Agustus 2025 hingga diperoleh isolat (biakan murni) B. bassiana.

Gambar 1. Hasil eksplorasi APH Beauveria bassiana dari biji kopi asal Kab. Karo

Selain B. bassiana, Trichoderma dapat dieksplor dari tanah yang berasal dari perakaran tanaman kopi. Tanah diambil dari tiga pohon kopi yang subur dengan harapan terdapat Trichoderma di dalamnya. Contoh tanah kemudian dibawa ke laboratorium untuk proses isolasi, identifikasi dan inokulasi melalui metode pengenceran bertingkat.

Gambar 2. Eksplorasi Trichoderma dari perakaran tanaman kopi Kab. Karo

Melalui eksplorasi APH ini diharapkan dapat diperoleh biakan murni (isolat) jamur B. bassiana dan Trichoderma dari tanaman kopi sebagai isolat Karo. Isolat yang diperoleh dapat diperbanyak dalam media perbanyakan seperti jagung, beras dan lain-lain, selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman kopi. Selain itu isolat juga dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber perbanyakan (starter) bagi pihak yang ingin memanfaatkan dan memperbanyak dalam jumlah yang lebih besar (perbanyakan massal).


Bagikan Artikel Ini