HASIL EKSPLORASI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) DAN MUSUH ALAMI DI DESA KUALA AIR HITAM KECAMATAN SELESAI KABUPATEN LANGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA
Diposting Senin, 21 April 2025 10:04 amLayanan Laboratorium Proteksi Balai Besar Perbenihan dan Pelindungan Tanaman Perkebunan
Pada akhir bulan Februari 2025 telah dilaksanakan eksplorasi OPT dan Musuh alami. Ekplorasi OPT dan musuh alami ini dilakukan dengan mengunjungi kebun kelapa sawit, kakao dan karet milik petani di Desa Kuala Air Hitam Kacamatan Selesai Kabupaten Langkat.Pengambilan sampel OPT dan musuh alami dari kebun kelapa sawit yang berumur ± 25 tahun, kondisi kebun tidak terawatt, pemupukan dan pemangkasan jarang dilakukan, sampel OPT dan musuh alami dari kebun kakao yang berumur ± 27 tahun dengan luas 2 rante, varietas TSH dan RCL, kondisi kebun pemupukan dan pemangkasan dilakukan dengan baik dan kebun karet milik petani.
Sampel-sampel APH berupa tanah dan bagian-bagian tanaman sakit dibawa ke laboratorium BBPPTP Medan untuk diisolasi dan diidentifikasi. Adapun beberapa penyakit tanaman dari golongan jamur yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi adalah jamur Phytophtora palmivora yang menyebabkan busuk buah pada kakao, jamur Colletotrichum sp. penyebab penyakit antraknos pada daun karet dan jamur Pestalotiopsis penyebab gugur daun karet. Beberapa jamur penyakit tanaman yang sedang dalam proses isolasi adalah dan jamur Ganoderma yang menyebabkan busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit. Untuk APH, tanah yang diambil dari lahan sawit untuk mendapatkan jamur antagonis Trichoderma, dilakukan isolasi dari akar sawit yg terdapat dalam tanah yang dibawa, di mana akar dibersihkan dan dilakukan sterilisasi permukaan lalu di tanamkan ke permukaan PDA steril. Dari proses ini didapatkan jamur Trichoderma endofit yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi. Selain itu dari eksplorasi juga didapatkan larva Oryctes, yang diberikan perlakukan di laboratorium, dengan merendam larva selama 5 menit dengan suspensi jamur entomopatogen Metarhizium koleksi laboratorium BBPPTP Medan. Dari perlakuan ini 1 dari 5 larva yang direndam jamur ini, mengalami gejala kaku dan mengeras dan diselimuti jamur Metarhizium. Llarva yang terinfeksi kemudian dilakukan sterilisasi permukaan lalu dipotong-potong kecil dan ditanmkan ke media PDA steril, setelah itu diinkubasi selama 3 hari, kemudian diamati apakah ada jamur Metarhizium yang tumbuh. Pada proses ini pengisolasian dan pemurnian jamur Metarhizium berhasil dilakukan. Dari proses isolasi jamur ini, pada media PDA juga tumbuh jamur Gliocladium yaitu jamur antagonis yang manfaatnya sama seperti Trichoderma.
Hasil identifikasi OPT dan APH yang telah diisolasi dari lapangan disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1. Eksplorasi dan identifikasi jamur penyebab penyakit tanaman perkebunan

Tabel 2. Eksplorasi dan identifikasi APH
