“KITA SERBU” Inovasi BBPPTP MEDAN untuk Mewujudkan Petani Sejahtera
Diposting Selasa, 03 Juni 2025 09:06 amPenulis: Ida Roma T.U. Siahaan, Ramoti Uli Agnes Samosir, Henny D. Situmeang dan Sry E. Pinem – Balai Besar Perbenihan dan Pelindungan Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan
Berdasarkan Permentan No. 08 tahun 2025 Balai Besar Perbenihan dan Pelindungan Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan menyelenggarakan fungsi perbenihan dan pelindungan antara lain pelaksanaan pengujian mutu dan fasilitasi sertifikasi benih perkebunan serta pemberian rekomendasi pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) perkebunan seperti kelapa sawit, karet, kakao, kopi dan kelapa. Dalam memenuhi penyelenggaraan fungsi tersebut maka BBPPTP Medan telah mengimplementasikan suatu inovasi yang disebut KITA SERBU yaitu Klinik Tanaman dan dan Sertifikasi Benih Perkebunan.
Layanan KITA SERBU merupakan pengembangan dari layanan klinik tanaman yang didasari dari kondisi pekebun masih belum mampu mengidentifikasi serangan di kebunnya. Hal ini tidak terlepas dari kurangnya layanan pemerintah kepada pekebun tentang penanganan terhadap OPT sehingga serangan dini tidak dapat terdeteksi dan seringkali pekebun mengetahui terjadinya kerusakan setelah terjadi eksplosif khususnya pada wilayah binaan di 10 (sepuluh) propinsi di Sumatera.
KITA SERBU telah dilaksanakan sejak bulan Agustus 2018 dan pada tahun 2021 dilakukan penambahan layanan Sertifikasi Benih online yang diberikan kepada produsen benih perkebunan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Layanan KITA SERBU merupakan adopsi dari layanan Mobil Siani milik BBPPTP Surabaya.
Tujuan dari pemberian layanan KITA SERBU yaitu
- Memberikan layanan konsultasi, identifikasi, tinjauan lapangan, bimbingan teknis dan pemberian rekomendasi OPT perkebunan sebagai solusi penurunan tingkat serangan OPT;
- Mempermudah proses permohonan sertifikasi, memberikan legalitas kepada produsen benih, jaminan kualitas benih kepada pengguna benih, menjaga keaslian dan kemurnian varietas dan mencegah pemalsuan peredaran benih yang tidak bermutu.
Kedua tujuan tersebut diharapkan bermuara pada peningkatan produksi dan produktivitas hasil perkebunan untuk mendukung visi Asta Cita yaitu ketahanan pangan, air dan energi sebagaimana yang diusung oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian pekebun guna mewujudkan Indonesia yang maju dan makmur sehingga dapat meraih keberhasilan dalam pembangunan menuju Indonesia Emas tahun 2045.
KITA SERBU dalam bentuk Klinik Tanaman merupakan layanan yang dapat merespon aduan pekebun atas serangan OPT di kebun dengan cepat. Mobil KITA SERBU memungkinkan identifikasi jenis dan pengendalian OPT dapat dituntaskan di lapangan. Ruang lingkup klinik tanaman meliputi: tinjauan lapangan, identifikasi jenis dan faktor yang mempengaruhi OPT di lapangan/laboratorium, bimbingan teknis di lapangan dan penyusunan rekomendasi pengendalian OPT.
KITA SERBU berdampak langsung kepada pekebun dalam konteks meningkatkan kompetensi pekebun dalam menanggulangi OPT dan memberikan layanan sertifikasi benih perkebunan. Hal ini mendukung upaya penurunan serangan OPT yang dapat menekan kerugian ekonomi dan peningkatan kualitas layanan serta jumlah benih yang disertifikasi dan PNBP.
Gambar 1. Implementasi klinik tanaman dalam layanan mobil KITA SERBU
Layanan sertifikasi benih perkebunan dalam KITA SERBU Merupakan layanan online untuk proses penerbitan sertifikat yang memberikan jaminan kualitas dan kemurnian benih yang akan diedarkan. Ruang lingkup sertifikasi benih perkebunan meliputi sertifikasi benih bentuk kecambah dan dalam polibag dan pengujian benih di laboratorium.
Gambar 2. Ruang lingkup sertifikasi benih perkebunan di lapangan dan laboratorium
Dalam implementasinya layanan KITA SERBU dievaluasi dengan memberikan umpan balik kepada pekebun dan para pemangku kepentingan khususnya melalui kuisioner Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) setiap tahun. Monev dilakukan untuk memastikan KITA SERBU berjalan efektif, mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul, serta menilai efektivitas dan dampak layanan sehingga kinerja meningkat, akuntabilitas dan pembelajaran berkelanjutan dalam suatu program atau organisasi.