BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

MONITORING SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA KEBUN CALON SUMBER BENIH KELAPA GENJAH PANDAN WANGI DI LAMPUNG SELATAN

Diposting     Senin, 24 Oktober 2022 01:10 pm    Oleh    Admin Balai Medan



Nurlida Ramli (POPT Madya di BBPPTP Medan)

Kelapa sebagai salah satu komoditas perkebunan memegang peranan dan kontribusi yang cukup besar dalam sektor pertanian umumnya dan sub sektor perkebunan khususnya peranan Kelapa baik sebagai penghasil devisa maupun penyerapan tenaga kerja merupakan faktor penting yang dapat dipertimbangkan oleh pemerintah daerah dalam pengembangan perekonomian daerah khususnya yang berbasis ekonomi kerakyatan.

Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah yang banyak ditumbuhi tanaman kelapa dan sebagai salah satu penghasil kelapa terbesar di Provinsi Lampung. Masyarakat di daerah ini memanfaatkan tanaman kelapa untuk pembuatan kopra dan gula kelapa.

Perkebunan kelapa di Lampung Selatan adalah varietas Kelapa Dalam sebagian besar merupakan milik rakyat sehingga termasuk sebagai komoditas basis ekonomi kerakyatan disamping kopi, kakao, cengkih, karet dan vanili. Sebagai tanaman perkebunan rakyat pengembangan Kelapa Dalam di Kabupaten Lampung Selatan tidak terlepas dari peranan petani sebagai pelaku utama. Hal ini disebabkan Kelapa Dalam merupakan komoditas yang mendominasi perkebunan rakyat. Disamping peremajaan pada Kelapa Dalam, upaya lainnya sangat perlu dilakukan dalam rangka penganekaragaman varietas kelapa di Lampung Selatan. adalah dengan pengembangan Kelapa varietas lain guna meningkatkan produktivitas dan  nilai jual serta pendapatan masyarakat.

Berdasarkan hal diatas, maka pada tahun 2019 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan memberikan bantuan bibit kelapa varietas Kelapa Genjah Pandan Wangi kepada Kelompok Tani Sri Rejeki  di Desa Tanjung Sari Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang ditanami pada lahan  seluas 2 Ha dengan tujuan sebagai kebun calon sumber benih untuk Kelapa Genjah Pandan Wangi di wilayah Lampung Selatan.

Kelapa Genjah Pandan Wangi

Kelapa Genjah Pandan Wangi adalah salah satu kelapa eksotik dengan karakter spesifik pada buahnya. Aroma wangi pandan pada sabut air dan daging buahnya serta citarasa pandan dan manis pada air dan daging buahnya menjadi ciri khas kelapa yang diketahui aslinya berasal dari Thailand dengan nama ‘Aromatic Nam Hom Coconuts`.

Membudidayakan dan merawat tanaman kelapa pandan wangi khas Thailand ini sebenarnya mudah, Kelapa pandan wangi merupakan nama varietas kelapa unggulan yang berasal dari Negera Thailand. Kelapa ini memiliki keunggulan dengan rasa dan aroma yang khas dan unik. Buah kelapa pandan wangi mampu menghasilkan aroma yang unik layaknya aroma daun pandan. selain itu, air kelapa pandan wangi ini mempunyai rasa manis yang alami, rasa manis yang dihasilkan oleh kelapa pandan wangi ini sangat kuat, sehingga kita tidak perlu menambah gula lagi jika hendak menikmatinya. Soal harga, jenis kelapa ini berbeda dengan kelapa biasa. bayangkan saja, untuk satu butir kelapa pandan wangi harganya bisa mencapai 10 kali dari kelapa biasa.

Aspek produksi merupakan aspek dalam agribisnis yang harus diperhatikan dan ditangani dengan baik terutama bagi komoditas yang diusahakan oleh rakyat. Kontinyuitas produksi senantiasa harus dijaga agar terdapat kepastian pemasaran produk sehingga dapat menjamin kepastian harga dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan usahatani.

Banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkan penurunan produksi komoditas kelapa genjah pandan wangi ini salah satunya adalah  munculnya serangan Hama dan Penyakit. Serangan hama dan penyakit ini mengakibatkan kehilangan hasil baik kualitas maupun kuantitas, terhambatnya pertumbuhan tanaman bahkan dapat menyebabkan kematian tanaman.

Untuk mengetahui secara dini keberadaan hama dan penyakit ini di lapangan perlu adanya monitoring agar memudahkan dalam hal pengendalian, untuk itu pada bulan Maret 2022 telah dilakukan monitoring terhadap kebun calon sumber benih kepala genjah pandan wangi yang berada di desa Tanjung Sari Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan.

Hasil monitoring di lapangan ditemukan serangan Hama dan Penyakit antara lain:

Brontispa longissima (Chrysomelidae )

Gejala Serangan :

Kumbang dan larvanya merusak pucuk (jamur) sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap produksi. Serangan berat pada tanaman menghasilkan dapat mengakibatkan buah gugur dan akhirnya mati. Jika serangan hama ini berlangsung lama dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Jamur baru yang muncul pada tanaman kelapa yang terserang B.longissima menunjang kelangsungan hidup hama tersebut. Pada awal serangan populasi B. longissima terus meningkat kemudian populasinya mulai berkurang apabila kerusakan tanaman semakin berat.

Pengendaliannya

  • Cendawan Metarhizium anisopliae dan Beauveria bassiana dapat menginfeksi larva dan kumbang Brontispa. 
  • Populasi hama Brontispa dapat dikendalikan dengan pelepasan parasitoid pupa Tetrastichus brontispae
  • Insektisida dapat digunakan apabila rata-rata jumlah kumbang 10 ekor per tanaman (diamati 10 pohon contoh).

Oryctes rhinoceros (Scarabaeidae)

Gejala serangan:

Kumbang Oryctes makan pelepah daun muda yang belum terbuka, bekas gigitan menyebabkan daun seperti tergunting dan jelas terlihat setelah pelepah daun terbuka.

Gambar 2. Serangan Oryctes rhinoceros pada TBM (dok. pribadi)

 Pengendalian 

Pengendalian dapat dilakukan melalui aplikasi Metarhizium (15 g media cendawan/m2 sarang) atau pelepasan kumbang terinfeksi Baculovirus (10 kumbang/ha), menanam tanaman penutup tanah pada areal peremajaan, sanitasi kebun, pemanfaatan feromon, dan pada tanaman muda dapat digunakan pestisida nabati dari mimba.

Penyakit becak daun Curvularia sp

Gejala :

Mula-mula pada daun yang baru saja membuka, terjadi becak kecil bulat, berwarna kuning. Becak membesar dan berubah warnanya menjadi coklat tua.  Pada waktu ini becak berbentuk jorong dan memanjang. Becak dapat bersatu dan membentuk becak besar yang bentuknya tidak teratur, dengan pusat nekrotik  (mati) yang berwarna coklat tua atau coklat kelabu.

Gambar 3. Serangan Curvularia sp. (dok. pribadi)

 Pengendalian:

  • Diusahakan agar kondisi pertumbuhan tanaman muda mendekati optimum. Jika beberapa tanaman yang baru terjangkit, daun-daun yang sakit dipotong, dipendam atau dibakar, agar penyakit tidak meluas.
  • Dengan penyemprotan fungisida  seperti Dithane M-45 (Mankozeb) dan bubur Bordeaux.

Becak Kelabu Pestalotiopsis palmarum

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Pestalotiopsis palmarum, pada awalnya disebut sebagai Pestalotia (Pestalozzia) palmarum

Gejala serangan: 

Pada daun mula mula terjadi becak yang tembus cahaya, yang segera menjadi coklat kekuningan dan akhirnya menjadi kelabu. Bagian yang kelabu ini di kelilingi oleh tepi coklat tua. Becak dapat bersatu menjadi becak yang besar. Pada bagian kelabu terdapat bintik bintik hitam yang terdiri dari badan buah jamur (aservulus). Daun daun yang terserang lebih cepat mati daripada biasa.

Gambar 4. Serangan P.palmarum pada TBM (dok. pribadi)

Pengendalian

  • Pemberian air yang cukup dan pemupukan yang seimbang.
  • Gunakan fungisida apabila lebih dari 25% permukaan daun ditutupi bercak. Dapat digunakan fungisida Cobox 0.5%, Dithane M-45 0.3% dan Daconil 75 WP 0.2%.

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung, 2008. Lampung Dalam Angka. Bandar Lampung

https://sumbar.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita-mainmenu-26/13-info-aktual/1734-prospek-pengembangan-kelapa-pandan-wangi-di-sumatera-barat Akses 21 September 2022.

Marhaeni, L.S. 2008. Inventarisasi Hama dan Penyakit Penting Pada Tanaman Kelapa. Perspektif . Vol.7 No.2;Hal 112-117.

Noer, I. 2006. Efsiensi Produksi dan Skala Usaha Kelapa Dalam di Kabupaten Lampung Selatan

Semangun, H. 1989. Penyakit  Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia.


Bagikan Artikel Ini