PENGAWASAN / EVALUASI POHON INDUK KELAPA SAWIT DI LAPANGAN
Diposting Kamis, 27 April 2023 11:04 amErjanita Tambunan (PBT Madya)
Pengawasan / evaluasi pohon induk kelapa sawit di lapangan dilaksanakan di kebun sumber benih kelapa sawit milik PT.PP. London Sumatra, Tbk di Desa Bah Lias, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara pada bulan April 2023. Pada pengamatan lapangan ada 10 pohon induk yang secara visual terserang penyakit Ganoderma dari 1.090 pohon yang diawasi/ dievaluasi. Dianjurkan untuk dilakukan pencegahan penularannya, maupun pengendalian baik secara kultur teknis, kimiawi, atau pengendalian hayati. Terhadap pohon induk yang terserang penyakit sebaiknya tidak digunakan lagi sebagai pohon induk.
Sebagaimana diketahui, bahwa penyakit BSR (Basal Stem Rot) atau yang lebih dikenal sebagai Penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) pada tanaman kelapa sawit disebabkan oleh jamur Ganoderma boninense (ditunjukkan pada Gambar 1,2)menyebabkan kematian tanaman dan sulit dikendalikan, karena penularannya melalui tanah, angin, dan serangga yang ada di perkebunan kelapa sawit. Secara visual sudah terlihat tubuh buah jamur Ganoderma pada pangkal batang. Pada kondisi yang tubuh buah sudah kelihatan, menurut Breeder sulit dilakukan pengendaliannya. Penyakit yang disebabkan oleh jamur ini merupakan penyakit yang sangat merugikan karena jika tanaman terserang penyakit tersebut maka tanaman pasti akan mati / tumbang yang menyebabkan kerugian bagi perkebunan kelapa sawit. Menurut Lubis,A.U (1992) dalam bukunya “Kelapa Sawit di Indonesia” bahwa pada areal yang terinfeksi setiap tahun 1-2% tanaman akan mati terserang. Pada generasi kedua penanaman kelapa sawit atau generasi ketiga tingkat serangan dapat terjadi lebih tinggi dan lebih awal. Dijelaskannya juga bahwa serangan berat dapat menimbulkan kekurangan populasi pokok sebesar 20 – 30% pada umur 15 tahun atau sebelumnya, sehingga jelas akan menurunkan produksi/ha.
Melihat kondisi di lapangan dan merujuk kepada Lubis A.U (1992) bahwa gejala visual tanaman terserang Ganoderma, diantaranya adalah :
- Daun terlihat pucat seperti kekurangan hara tetapi terbatas pada beberapa pelepah yang terdapat di pucuk, selanjutnya daun akan mengalami nekrosis dimulai dari daun tua kemudian ke daun yang lebih muda, pelepah daun akan patah dan menggantung.
- Daun pupus (pelepah) tidak membuka dan terkumpul lebih banyak dari biasa.
- Tanaman yang terserang berat bagian daun-daun tuanya mengering
- Umumnya 6 – 12 bulan setelah gejala terakhir tanaman akan mati.