BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

PENGENDALIAN KUTU PERISAI Aspidiotus destructor PADA TANAMAN KELAPA (Cocos nucifera)

Diposting     Kamis, 27 April 2023 11:04 am    Oleh    Admin2 BBPPTP Medan



Namsen S S Girsang,SP (POPT Ahli Muda) ;

Ferry AW Siagian, SP (POPT Ahli Muda)

Tanaman kelapa dapat  ditemukan hampir di setiap daerah di Indonesia.Hal inilah yang menjadi ciri khas tanaman kelapa dapat tumbuh di wilayah tropis. Pada daerah tropis, kelapa dapat tumbuh dengan baik dan optimal karena kondisi lingkungannya sangat cocok untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman tersebut. Tanaman kelapa juga merupakan komoditas yang penting bagi rakyat Indonesia dan dapat menjadi penggerak ekonomi rakyat. Hal itu dapat dilihat dari pengelolaan pertanaman kelapa di Indonesia yang sebagian besar dikelola oleh rumah tangga petani. Sekitar 96,60% pertanaman kelapa dikelola oleh petani dengan rata-rata kepemilikan 1 hektar/KK. Tanaman kelapa selain tanaman pekarangan dan tanaman yang khusus dibudidayakan memiliki banyak manfaat dan banyak produk unggulan ekspor yang dihasilkan dari tanaman tersebut. Tiga bentuk yang paling penting dari konsumsi buah kelapa adalah kelapa segar, minyak kelapa dan kelapa kering. Minyak kelapa merupakan bentuk penting dari konsumsi kelapa dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga dapat dijadikan alasan utama menjadikan kelapa sebagai komoditas yang komersil.

Produksi kelapa Indonesia tercatat sebagai salah satu yang terbesar di dunia dengan total  produksi sebesar 18,30 juta ton per tahun serta pangsa pasarnya sebesar 30,24% dari produksi kelapa dunia. Produk tanaman kelapa dapat dimanfaatkan menjadi  produk yang bernilai ekonomi tinggi yang secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan perekonomian nasional. Dalam pengelolaan tanaman kelapa produksi dapat mengalami penurunan hal ini disebabkan oleh adanya serangan hama dan penyakit tanaman. Salah satu hama yang dapat merugikan yaitu serangan hama Aspidiotus destructor. Hama Aspidiotus destructor (Hemiptera, Diaspididae) salah satu hama utama tanaman  kelapa yang harus diwaspadai.

Gambar 1. Tanaman Kelapa terserang Hama Aspidiotus destructor

Hama Aspidiotus destructor  merupakan hama yang bersifat polifag, dapat menyerang berbagai jenis tanaman lainnya terdapat sekitar 140 jenis tumbuhan. selain tanaman kelapa, yang diserang oleh hama ini seperti mangga, pisang, alpokat, kakao,  jeruk, jahe, jambu, papaya, karet, ubi rambat, teh, kapas, tebu,  Artocarpus dan lainnya Hama  A. destructor berwarna kuning dan mempunyai perisai yang terbentuk setelah larva mulai menetap pada suatu tempat. Tubuh kutu betina memiliki diameter 1 mm, cembung mendekati bundar, kuning, tidak berkaki, tidak bersayap dan tidak berantena. Telur setelah menetas menjadi nimfa langsung menusukkan stiletnya pada jaringan tanaman inang dan tinggal di tempat tersebut dengan stilet tetap menancap pada daun hingga kutu tersebut mati. Pada serangan awal, kutu perisai menghisap cairan hingga terdapat bercak kuning pada daun kelapa. Kutu menghasilkan toksin sehingga membuat jaringan yang berada disekeliling tusukan stilet mati. Umumnya serangan ini hidup berkoloni yang biasanya ditemukan pada permukaan bawah daun. Selain menyerang daun, hama ini juga ditemukan pada tangkai, bunga, kelopak dan buah. Hama ini merusak dengan cara mengisap cairan daun. Gejala serangan hama ini pada tahap awal ditandai dengan daun menguning karena hilangnya cairan, tertutupnya stomata dan pengaruh air liur yang bersifat toksik sehingga jaringan daun menjadi nekrosis , kering dan mati. Pada tingkat serangan tinggi seluruh daun  terserang demikian juga  mahkota daun akan habis dan tanaman tidak dapat menghasilkan buah  yang langsung menurunkan produksi. Serangan parah umumnya terjadi pada musim kering, daerah dengan curah hujan tinggi dengan tanaman yang ditanam berdekatan serta  kondisi perkebunan yang tidak ada pemeliharaan/tidak terawat. Intensitas serangan hama kutu perisai 60% dapat menurunkan produksi kelapa mencapai 80% (Beyeng 2019).

Gambar 1. (a) Daun kelapa yang menguning akibat serangan kutu perisai
                 (b) Daun kelapa yang sudah ditutupi populasi hama kutu perisai
                 (c) Populasi kutu perisai pada daun kelapa yang berwarna kuning

Pengendalian :

Mekanis :

Pengendaian secara mekanis dilakukan dengan cara memotong bagian yang terserang dan membakar pelepah yang terserang

Biologis :

Pengendalian secara biologis dapat dilakukan dengan menggunakan musuh alami dari kelompok predator seperti Chilocorus sp., Azya trinitasi, Cryptognatha nodiceps, Lindorus lophanthas., dan Pentilia castanae.

Predator kumbang kubah berwarna merah, diameter tubuh 4 mm dengan larva berwarna hitam. Kumbang kubah dewasa mampu memangsa hingga 280 ekor kutu perisai dalam 24 jam sedangkan dalam fase larva mampu memangsa hingga 500 ekor kutu dalam 12 hari.

Gambar 2. Predator kumbang kubah Chilocorus polintus (Coleoptera : Coccinellidae)
(a)  Imago
(b)  Fase Pra Dewasa

Ketika akan dilepas ke wilayah yang terserang hama kutu perisai, predator dimasukkan ke dalam toples yang tertutup kemudian diikatkan atau dikaitkan ke pelepah tanaman kelapa yang terserang. Ketika tutup toples dibuka, maka predator akan segera keluar untuk menghampiri mangsanya

Gambar 3. Toples yang berisi predator dikaitkan ke pelepah

Selain predator dapat juga dengan menggunakan Parasitoid antara lain Comperiella sp., Aphytis sp., dan Aspidiotiphagus sp.

Predator dan parasitoid tersebut perlu dilestarikan/dikonservasi.dengan harapan serangga musuh alami terjaga,  maka  populasinya cukup tinggi dapat dijadikan untuk menekan populasi serangga hama.

Daftar Pustaka

Allorerung, D., Mahmud, Z., Novarianto, H., & Luntungan, H.T. 2005.
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kelapa. Badan Penelitiandan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Beardsley, J. W. 1970.  Aspidiotus destructor Signoret, an Armored Scale Pest New to the Hawaiian  Islands. Proc. Hawaii. Entomol. Soc. 20: 505 – 508.

Beyeng M. 2019. Hama Aspidiotus destructor Itu Kutu yang Punya Perisai.

Online (https://kupang.tribunnews.com/2019/02/17/mathias-beyeng- hama-aspidiotus-destructor-itu-kutu-yang-punya-perisai, diakses pada 29 Agustus 2022)

Food and Agriculture Organization of the United Nations Statistic [FAOSTAT]. 2014. Production (Crops) Coconuts Commodity Statistic. https://www.fao.org/faostat/en/#data/QC. (diakses 17 Januari 2017)

Hill, D.S. 1983. Agricultural insect pests of the tropics and their control. Cambridge university press.Cambridge

Kalshoven, L.G.E. 1981.  The Pests of Crops in Indonesia . PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta. 701 pp

Kusumah,YM.,2023. Hama dan Penyakit Penting pada Tanaman Pepaya (Bagian 1).Artikel pertanian sehat.


Bagikan Artikel Ini