Namsen S S Girsang,SP (POPT Ahli Madya), Wahyunita, SP (POPT Ahli Muda)

Organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan salah satu factor yang dapat mengurangi produksi tanaman pertanian terutama perkebunan.Kerusakan yang ditimbulkan OPT dapat mengakibatkan kerugian ≥ 80 % apabila tidak dilakukan upaya pengendalian dan pencegahan.Salah satu upaya dalam melakukan pencegahan kerusakan akibat serangan OPT adalah dengan melakukan pengamatan rutin di lokasi perkebunan. Hasil pengamatan dianalisis untuk kemudian disimpulkan apakah wilayah pengamatan yang dilakukan diareal perkebunan tersebut telah diserang oleh OPT atau tidak ada menunjukkan gejala serangan.

Dalam pelaksanaanya dilapangan teknik pengamatan masih dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan sumber daya manusia. Namun dalam melakukan pengamatan secara manual terdapat berbagai kendala yaitu minimnya tenaga kerja, pengetahuan dan kemampuan dalam menyelesaikan pengamatan pada waktu tertentu yang terbatas serta membutuhkan biaya yang besar.

Perkembangan teknologi informasi dan komputer di pada saat ini telah menuju  revolusi industri yaitu 4.0 dimana perkembangannya sangat pesat. Revolusi 4.0 ini mempengaruhi cara pandang orang  terhadap hasil  teknologi secara keseluruhan. Dengan adanya teknologi saat ini dimana beberapa hal yang dulunya dilakukan dengan cara manual serta  membutuhkan waktu yang lama, maka saat ini dapat dilakukan dengan lebih cepat secara digital dan robotik. Sebagai contoh adalah pemanfaatan  robot terbang  yang dikenal dengan sebutan drone. Pada masa terdahulu  pemanfaatan drone dilakukan secara terbatas, yaitu dalam bidang militer. Pada saat ini drone sudah menjadi produk teknologi dapat dimanfaatkan  dalam bidang apa saja, tidak terkecuali dalam bidang pertanian. Pemanfaatan drone dalam bidang pertanian sangat bermanfaat . Salah satu manfaat teknologi drone dalam bidang pertanian adalah pemberian nutrisi pupuk atau pestisida. Penggunaan drone sangat memungkinkan proses penyiraman pestisida pada tanaman perkebunan serta berlangsung dengan lebih cepat, hemat air dan merata di waktu yang sama selain itu juga dapat  mengurangi biaya untuk ongkos produksi mencapai 85 persen (Harfian dan Yakob Bunga Tumanan, 2020).

Dalam melakukan penyemprotan pestisida maka perlu diperoleh data yang tepat total luas serangan OPT dan Intensitas serangan OPT serta jenis dan metode penggunaan Drone.. Menurut Gunawan ,R., 2023, bahwa dalam melakukan pengamatan kerusakan tanaman perkebunan dapat menggunakan Metode Pemanfaatan Citra Satelit dan Drone seperti  :

1. Pengamatan OPT Tanaman Perkebunan menggunakan Drone Multispectral
2. Pengamatan Kerusakan Tanaman Perkebunan karena OPT menggunakan Penginderaan jauh (Citra Satelit) dengan sensor hyperspectral
3. Pemanfaatan Artificial Intelegence (AI) untuk mendeteksi OPT Perkebunan dengan Citra Satelit
4. Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan menggunakan drone semprot

Tahapan proses hasil pengamatan drone dilakukan dengan mengolah data Multispectral , pembuatan orthomosaic,perhitungan analisis kerusakan tanaman, Estimasi kerusakan tanmana berdasarkan indeks dengan model regresi pengamatan, pembuatan peta pengembangan serangan OPT berdasarkan indeks tertentu melalui drone multispecktral, pengamatan kerusakan tanaman perkebunan karena OPT menggunakan penginderaan jauh (Citra satelit) dengan sensor hyperspectral, selanjutnya pemanfaatan Artificial intelligence dalam mendeteksi OPT perkebunan.Selanjutnya membuat peta keadaan serangan OPT berdasarkan citra satelit sentinel-2 dengan memanfaatkan Artificial Inteligence.

Maka oleh karena itu maka penggunaan drone dalam pengamatan dan pencegahan serta pengendalian OPT sangatlah penting dan memungkinkan dilakuka. Agar penggunaannya dapat maksimal maka setiap pengamat OPT perlu meningkatkan kemampuan pengamatan selain secara manual maka perlu juga dengan memanfaatkan teknologi Drone.