BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

GEJALA PENYAKIT DAN KELAINAN GENETIS TANAMAN KELAPA SAWIT DI PRE NURSERY.

Diposting     Ahad/Minggu, 01 Oktober 2023 06:10 pm    Oleh    Admin2 BBPPTP Medan



Namsen S S Girsang,SP (POPT Ahli Madya), Wahyunita, SP (POPT Ahli Muda)

Faktor penentu keberhasilan budidaya tanaman kelapa sawit adalah benih.Pemilihan benih sebelum melakukan penanaman dilapangan haruslah benar benar selektif. Benih yang bermutu merupakan pilihan yang tepat dalam mengurangi resiko kegagalan budidaya karena akan mampu tumbuh baik pada kondisi lahan yang kurang menguntungkan umumnya relative tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini disebabkan benih akan menurunkan sifat-sifat dan kekebalan sesuai dengan indukannya (Wirawan dan Wahyuni, 2002).
Serangan penyakit dan factor genetis dapat menurunkan produksi tanaman dan dapat mengganggu pertumbuhan bibit, memperpanjang umur persemaian, meningkatkan kematian bibit, memperpanjang umur tanaman belum menghasilkan (TBM), menurunkan nilai jual. Oleh karena itu petani sebelum membeli bibit harus memahami benih yang baik dan tumbuh normal.Penyakit Tanaman Kelapa sawit yang sering dijumpai di areal pre nursery yaitu :Penyakit bercak daun memiliki ciri-ciri terdapat bintik-bintik pada daun kelapa sawit.

Bintik-bintik tersebut merusak jaringan daun sehingga proses fotosintesis tidak dapat berfungsi dengan baik dan akhirnya mengakibatkan pertumbuhan bibit yang buruk. Penyakit bercak daun yang disebabkan oleh Curvularia sp. di pembibitan kelapa sawit bisa mencapai 38% (Solehudin et al. 2012).
Selain penyakit bercak daun factor genetis juga mempengaruhi produksi benih dan tidak layak untuk dibudidayakan dikarenakan produksi tidak maksimal.beberapa kelainan genetis tanaman kelapa sawit

  1. Chimera

Ciri bibit sawit chimera,yaitu pada beberapa anak daun terdapat warna kuning terang memanjang sejajar lidi sering ditemukan di pelepah nomor 3. Apabila diperhatikan lagi maka anak daun pada , bagian yang sama terlihat adanya bagian berwarna kuning bersebelahan dengan berwarna hijau. Anak daun pada bibit kimera yang tidak memiliki garis berwarna kuning terang secara umum berwarna hijau yang lebih terang dibandingkan dengan anak daun pada bibit sawit normal.Wide Internodes
2. Wide internodes adalah bibit tanaman kelapa sawit berdaun jarang, dimana bibit yang memiliki jarak antar daunya lebar

3. Crinkled Leaf
Bibit tanaman kelapa sawit dikatakan crikled leaf bila pertumbuhan bibit tanaman yang terhambat akibat penanaman biji terlalu dangkal mengakibatkan tanaman keriting

4. Twisted
Ciri Twisted adalah pelepah daun terlihat berputar, hal ini terjadi karena penanaman kecambah yang terbalik dengan radikula di atas dan plumula di bawah.

5. Juvenile
Cirinya pada bibit tanaman kelapa sawit terlihat daun tidak pecah dimana daun membuka tidak sempurna.Bagian ujung anak daun lengket satu sama lainnya. Bibit juvenile tidak akan pulih.

6. Narrow Pinnae
Anakan daun pada bibit kelapa sawit jaraknya rapat dan bibit menjadi tampak pendek. Dan sudutnya tajam

7. RUN
Bibit kelapa sawit pada umur yang sama pertumbuhannya lebih lambat. kerlainan ini bukan karena kesalahan kultur teknis tetapi bersifat genetis.

8. Grass Leaf
Tanaman kelapa sawit dipembibitan terlihat seperti rumput kelainan ini sudah mulai nampak pada pre-nursery.

9. Crinkled Leaf
Daun berkerut pada gejala berat harus segera dibuang, namun pada gejala ringan umumnya bibit membentuk daun baru yang normal.

10. Flat top
Flat top adalah pertumbuhan bibit kelapa sawit yang pelepahnya mendatar.

Mengenali gejala genetis pada bibit tanaman kelapa sawit dan penyakit yang menyerang bibit tanaman sawit dan kemampuan dalam memilih bibit tanaman yang normal merupakan salah satu factor keberhasilan dalam budidaya tanaman kelapa sawit dan produksi.

Sumber Pustaka
Doya, S., 2022.Mudah mengenalinya begini tanda sawit yang terkena chimera. Elaeis.co.Sawit adalah kita.
Wirawan, B. dan S. Wahyuni, 2002. Memproduksi Benih Bersertifikat. Penebar Swadaya. Jakarta
Solehudin, Dede, I. Suswanto dan Supriyanto. 2012. Status Penyakit Bercak Coklat Pada Pembibitan Kelapa Sawit di Kabupaten Sanggau. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika, 2(1): 1-6


Bagikan Artikel Ini