LAYANAN KLINIK TANAMAN BBPPTP MEDAN MENINJAU SERANGAN OPT TANAMAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH JAYA PROVINSI ACEH
Diposting Rabu, 09 November 2022 04:11 pmYenni Asmar, Sry Ekanitha Pinem dan Ida Roma Tio Uli Siahaan
Pada tanggal 25 Juli 2022 Kepala UPTD BPTPHP Dinas Pertanian dan Perkebunan melaporkan adanya serangan OPT Kelapa Sawit ke BBPPTP Medan dan permohonan untuk tindakan pengendaliannya. Salah satu kendala dalam budidaya tanaman kelapa sawit di Kabupaten Aceh Jaya adalah tingginya serangan penyakit Ganoderma. Menanggapi permohonan tersebut, Tim Klinik Tanaman BBPPTP Medan didampingi oleh Petugas UPTD BPTPHP Dinas Pertanian dan Perkebunan serta Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Jaya telah melakukan tinjauan lapangan ke kebun kelapa sawit milik Bapak Syarifudin yang terletak di Desa Keude Panga Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh, pada tanggal 08 s/d 10 Agustus 2022.
Kebun kelapa sawit yang ditinjau seluas 2,5 Ha, berumur 9-10 tahun dan populasi tanaman sekitar 300 pohon. Berdasarkan informasi dari petani pemilik kebun, sebelum kelapa sawit, kebun ditanami dengan tanaman semangka dan petani rajin menyemprot areal pertanamannya dengan herbisida. Setelah beralih ke komoditas kelapa sawit, petani telah melakukan pemupukan dengan frekuensi 2 kali dalam setahun. Pemupukan terakhir dilakukan pada bulan Desember 2021 dengan jenis pupuk MOP, namun pada tahun 2022 (hingga awal Agustus 2022) petani belum melakukan pemupukan.
Berdasarkan hasil tinjauan lapangan diketahui bahwa tanaman kelapa sawit pada areal tersebut terserang penyakit penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma) sebanyak 20 % dari luas areal dan defisiensi unsur hara berupa Magnesium sebanyak 65% dari luas areal, masing-masing dengan kategori sedang-berat. Penyakit busuk pangkal batang diketahui berdasarkan gejala serangan yang muncul pada tanaman terserang yaitu lebih dari 3 pucuk pelepah tidak membuka, pelepah banyak yang “sengkleh” dan ditemukan tubuh buah jamur Ganoderma pada batang tanaman terserang. Defisiensi unsur Magnesium ditandai dengan pucuk daun pada pelepah yang lebih tua yang terkena sinar matahari langsung berwarna seragam hijau muda hingga kuning/oranye, bermula dari ujung pucuk daun, pucuk daun berubah menjadi kuning terang kemudian mati, bermula dari tepi dan ujung pucuk daun.
Selama melakukan tinjauan lapangan, tim Klinik Tanaman BBPPTP Medan juga menyampaikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi serangan penakit busuk batang dan defisiensi unsur hara, pengendalian yang dapat dilakukan petani dan berdiskusi dengan petani serta petugas perlindungan yang ikut ke lokasi. Tindak lanjut dari tinjauan lapangan adalah penyampaian Hasil Analisis dan Rekomendasi Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal Batang dan Defisiensi Magnesium oleh BBPPTP Medan.
Diperlukan peran aktif petugas UPTD BPTPHP Propinsi Aceh dan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Jaya dalam pendampingan/pengawalan untuk mendukung keberhasilan pengendalian penyakit Ganoderma dan defisiensi unsur hara sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan pada saat kunjungan lapangan maupun Hasil Analisis dan Rekomendasi yang diberikan. Petani/Kelompok Tani juga perlu dibekali dengan pelatihan tentang pembuatan kompos (pupuk organik), pestisida hayati, teknik dan cara pemupukan yang baik dan benar, serta pengenalan dan pengendalian OPT kelapa sawit.