BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

MONITORING OPT KELAPA SAWIT DI KEBUN PSR DESA UJUNG BANDAR KEC. SALAPIAN KAB. LANGKAT PROV. SUMATERA UTARA

Diposting     Selasa, 15 November 2022 10:11 pm    Oleh    Admin Balai Medan



Ida Roma T.U. Siahaan, Sry E. Pinem, Desianty D.N. Sirait dan Wahyunita

Kabupaten Langkat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang mendapatkan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) selain Kabupaten Asahan, Serdang Bedagai, Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan dan lain-lain. Salah satu kelompok tani yang mendapatkan program PSR di Kab. Langkat adalah petani di Unit 3 KUD Harta. Kelompok tani ini telah melakukan peremajaan kelapa sawit sejak tahun 2018 dan saat ini kelapa sawitnya sudah menghasilkan.
Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) hama/penyakit (OPT) pada kebun kelapa sawit milik kelompok tani PSR Unit 3 KUD Harta di Desa Ujung Bandar Kec. Salapian Kab. Langkat merupakan bentuk pengawalan terhadap para petani PSR terkait pengelolaan OPT oleh Klinik Tanaman BBPPTP Medan.
Monev telah dilakukan di kebun ketua kelompok yaitu Bapak Cinta Sembiring dan kebun Bapak Sitepu. Berdasarkan hasil tinjauan lapangan yang dilakukan diperoleh data bahwa OPT yang paling banyak dijumpai adalah serangan penyakit busuk tandan yang disebabkan oleh jamur Marasmius palmivorus. Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya serangan penyakit busuk tandan ini antara lain kelembaban kebun yang tinggi, faktor cuaca yang seing hujan, jarak tanam yang terlalu rapat dan pemangkasan daun yang terlambat. Buah terinfeksi banyak dijumpai di kebun dan tidak dimusnahkan merupakan sumber penularan (sumber inokulum) ke buah sehat. Tingkat serangan penyebab penyakit busuk tandan adalah sebesar 17,5%. Selain penyakit busuk tandan, OPT lain yang ditemukan adalah hama tikus. Serangan tikus diketahui dari biji-biji kelapa sawit bekas keratan yang berserakan di dekat pangkal batang dan di bawah tandan buah. Tingkat serangan tikus yang dijumpai pada kebun Pak Cinta Sembiring adalah sebesar 2,5 %.

Permasalahan yang ditemukan di kebun Bapak Sitepu adalah dugaan gejala defisiensi unsur hara. Jenis unsur hara yang dapat ditentukan dengan melakukan uji kandungan unsur hara di dalam tanah. Gejala defisiensi unsur hara ditunjukkan dengan warna daun-daun pada pelepah pohon yang menguning lalu kering khususnya pada pohon-pohon yang berada kebun yang tinggi dibandingkan pohon di sekitarnya. Diketahui bahwa kondisi kebun Bapak Sitepu tidak datar namun agak miring dan berbukit-bukit. Perlakuan pemupukan lengkap telah dilakukan kepada semua pohon sebanyak dua kali setahun tetapi pohon-pohon yang berada lebih tinggi dengan kondisi miring menunjukkan gejala kuning dan merana sedangkan pohon yang berada di bawahnya memiliki daun yang hijau dan tampak segar. Kondisi kebun yang miring membuat unsur hara yang diberikan ke pohon dengan posisi lebih tinggi mengalir ke pohon di bawahnya pada saat hujan turun. Petani disarankan untuk membuat parit keliling pangkal batang atau sistem terasering untuk mencegah run off unsur hara.

Serangan OPT yang sering dilaporkan pada kebun PSR yang belum menghasilkan (TBM) seperti Oryctes dan busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganoderma sp. tidak dijumpai baik di kebun Bapak Cinta Sembiring maupun Bapak Sitepu. Berdasarkan wawancara dengan pemilik kebun diketahui bahwa mereka melakukan chipping halus dan memusnahkan semua batang-batang pohon kelapa sawit yang tua. Hal tersebut merupakan salah satu cara menghindari datangnya Oryctes ke dalam kebun yang diremajakan.


Bagikan Artikel Ini