BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

PEMBUATAN DAN PERBANYAKAN AGENS HAYATI Beauveria bassiana OLEH PETANI KOPI DI KECAMATAN TAMPAHAN KABUPATEN TOBA PROVINSI SUMATERA UTARA

Diposting     Senin, 21 November 2022 12:11 pm    Oleh    Admin Balai Medan



Ida Roma Tio Uli Siahaan, Sry Ekanitha Pinem, Wahyunita, Fery A.W. Siagian

Klinik tanaman merupakan salah satu layanan yang didedikasikan BBPPTP Medan kepada petani yang membutuhkan layanan konsultasi gangguan OPT perkebunan, analisis dan rekomendasi pengendalian OPT serta monitoring dan evaluasi pengendalian OPT. Selain layanan tersebut, pada tahun 2022 ini klinik tanaman BBPPTP Medan berupaya untuk menambah pengetahuan petani yang tergabung dalam kelompok tani melalui penyampaian teknologi pengendalian. Salah satu tekonologi pengendalian yang dapat diadopsi petani adalah pembuatan agensia hayati dari golongan jamur seperti Beauveria bassiana.
Jamur B. bassiana merupakan jamur entomopatogen yang diketahui mampu mematikan hama dari golongan Coleoptera, Lepidoptera, Orthoptera, dan Diptera. Jamur ini dapat diperoleh dari lapangan khususnya dari serangga inang yang terinfeksi secara alami di alam.
Pada tanaman kopi, jamur B. bassiana telah banyak diteliti mampu menginfeksi hama penggerek buah kopi (PBKo) atau Hypothenemus hampei. Jamur B. bassiana sering ditemukan pada tubuh PBKo yang terinfeksi secara alami di lapangan. Petani kopi dapat membuat dan membuat sendiri formulasi B. bassiana secara sederhana untuk pemakaian sendiri maupun kelompok. Namun petani kopi khususnya di Kecamatan Tampahan Kab. Toba belum mengetahui cara mendapatkan jamur B. bassiana yang terinfeksi di lapangan dan cara mengembangkan jamur tersebut sebagai biang/starter perbanyakan. Untuk itu Klinik Tanaman BBPPTP Medan hadir memberikan pelatihan dan informasi kepada 4 (empat) kelompok tani kopi yang ada di Desa Gurgur Aek Raja Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara. Keempat kelompok tani yang mengikuti pelatihan tersebut adalah Kelompok Tani (KT) Makmur, KT. Patogu, KT. Wanita Mandiri dan KT. Dolok Tolong. Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Toba yaitu Frisda Napitupulu, S.P., M.M. bersama dua orang stafnya dan PPL desa Gurgur Aek Raja, Ibu Saragih.

Dengan adanya pelatihan membuat isolat dan perbanyakan dalam media jagung pecah giling diharapkan petani dapat membuat dan memperbanyak sendiri jamur B. bassiana secara mandiri untuk keperluan sendiri maupun kelompok. Sebelum melakukan praktik, petani terlebih dahulu mendapatkan penjelasan tentang manfaat, cara mendapatkan, teknik membuat isolat, teknik perbanyakan dalam media jagung pecah giling, bahan dan alat-alat yang diperlukan serta cara aplikasinya di kebun kopi.
Selesai penjelasan dan diskusi singkat, petani dilatih untuk menyiapkan bahan jagung pecah giling sebagai media perbanyakan jamur B. bassiana secara sederhana. Setiap petani melakukan praktik penyiapan bahan, sterilisasi, pembuatan media dan inokulasi atau menumbuhkan starter/biang jamur B. bassiana di dalam media.
Sambil melakukan perbanyakan dan inokuasi, petani dan tim klinik tanaman serta kepala bidang perkebunan melakukan diskusi tentang aplikasi dan serangan PBKo di lapangan, prospek kopi organik bagi petani kopi Toba serta kemajuan kelembagaan kelompok tani melalui pembenahan internal kelompok tani.

Tindak lanjut dari pelatihan yang telah disampaikan oleh tim klinik tanaman BBPPTP Medan adalah bahwa petani dapat menularkan ilmu yang telah mereka dapatkan kepada anggota kelompoknya ataupun kelompok tani yang lain. Selain itu yang lebih penting adalah petani mau dan mampu menghasilkan sendiri jamur B. bassiana secara mandiri sebagai manivestasi dari pelatihan yang telah diberikan. Dengan demikian petani mampu menghasilkan agen pengendali sesuai dengan yang dibutuhkannya.


Bagikan Artikel Ini