BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

SERANGAN LALAT BUAH PADA TANAMAN KOPI PETANI DI DESA DOKAN, KECAMATAN MEREK, KABUPATEN KARO

Diposting     Senin, 21 November 2022 11:11 am    Oleh    Admin Balai Medan



Christina Matondang dan Muklasin

Lalat buah (Bactrocera sp.) merupakan salah satu hama penting pada tanaman jeruk. Pracaya (2008) mengatakan serangannya pada buah dapat dilihat dari perubahan warna kulit di sekitar tanda sengatan dan terjadinya pembusukan dengan cepat. Buah yang terserang ditunjukkan dengan adanya lubang kecil di bagian tengah kulitnya . Apabila dibelah pada daging buah terdapat belatung-belatung kecil yang biasanya meloncat saat tersentuh.

Belatung-belatung tersebut merupakan larva dari hama ini. Kerusakan yang ditimbulkan dapat menyebabkan gugurnya buah sebelum mencapai kematangan. Hal ini dianggap merugikan karena dapat menghambat peningkatan produksi dan mutu buah. Menurut Balitjestro (2019), kerugian yang diakibatkan bisa mencapai 30-60%.
Lalat betina menyerang buah dengan cara menusukkan ovipositornya dan meletakkan telur dalam lapisan epidermis. Ini merupakan sifat khasnya yaitu dapat bertelur di dalam buah (Pracaya, 2008). Pada waktu menetas, larva akan memakan daging buah hingga warnanya berubah dan tidak dapat dimakan. Peletakan telur tidak hanya di dalam buah, tetapi juga bisa pada bunga dan batang. Batang yang terserang akan menjadi bisul. Sementara itu buahnya akan menjadi kecil dan berwarna kuning.
Hama inilah yang sempat menghebohkan petani kopi di Kabupaten Toba dan Karo. Hal ini dikarenakan hama menyerang buah kopinya. Pendugaan dilakukan berdasarkan gejala serangan yang ditemukan pada buah kopinya hampir sama dengan buah jeruk. Hama menyerang buah merah (cherry) kopi dengan adanya bekas tusukan.

Untuk memastikannya, maka buah kopi yang terserang lalat buah di kebun petani dibawa Tim POPT BBPPTP Medan ke laboratorium dan di rearing (Gambar 3a). Setelah beberapa hari, hasilnya menunjukkan bekas tusukan semakin melebar, beberapa pupa telah menetas dan imago lalat buah telah mati di dalam kotak rearing .
Selanjutnya kulit cherry dan tanduk buah kopi dikupas untuk melihat akibat yang disebabkan oleh hama ini. Ternyata, hasilnya menunjukkan larva hanya mampu menembus kulit buah cherry tetapi tidak kulit tanduk . Hal ini dikarenakan tusukan ovipositornya tidak dapat menembus tebalnya kulit tanduk, sehingga biji hijau (grean bean) tidak rusak.
Meskipun hama ini memiliki kisaran inang yang luas, akan tetapi tanaman kopi tidak termasuk didalamnya. Oleh sebab itu, petani kopi tidak perlu terlalu khawatir terhadap serangan hama ini. Namun, disarankan kepada petani untuk tetap merawat kebunnya guna menghindari serangan hama lainnya yang bisa berpotensi menjadi hama utama.

Daftar Pustaka

Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro). 2019. Strategi Pengendalian Lalat Buah Pada Jeruk. Jawa Timur. https://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/strategi-pengendalian-lalat-buah-pada-jeruk/

Pracaya, 2000. Jeruk Manis, Varietas, Budidaya dan Pascapanen. Penebar Swadaya, Jakarta.


Bagikan Artikel Ini