BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

PENINGKATAN PENGENDALIAN OPT RAMAH LINGKUNGAN PADA DAERAH SENTRA PENGEMBANGAN KOPI DI DESA BANGUN KEC. PARBULUAN KAB. DAIRI

Diposting     Senin, 26 Desember 2022 02:12 pm    Oleh    Admin2 BBPPTP Medan



Kristina Renawati T dan Nurlida Ramli (POPT Ahli BBPPTP Medan)

Kegiatan peningkatan pengendalian OPT ramah lingkungan pada daerah sentra pengembangan kopi di Kab. Dairi dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara. Petugas POPT BBPPTP Medan ditunjuk sebagai narasumber dari kegiatan tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini dilatar belakangi karena Desa Bangun Kec. Parbuluan Kab. Dairi merupakan daerah sentra pengembangan kopi, dan untuk memperoleh kopi yang organik dibutuhkan budidaya dan pengendalian OPT secara organik (ramah lingkungan).

Pelaksanaannya diadakan di kantor Bumdes Baja Desa Bangun Kec. Parbuluan Kab. Dairi dihadiri oleh Kelompok Tani Pergas, Kelompok Tani Bangun I, Kelompok Tani Cinta Damai, Kelompok Tani Bangun,. Total petani yang datang sebanyak 60 orang, Kepala Bidang Dinas Perkebunan Prop. Sumatera Utara, Kepala Seksi Perlindungan Dinas Perkebunan Prop. Sumatera Utara, Staf Dinas Perkebunan Prop. Sumatera Utara sebanyak 5 orang, POPT  BBPPTP Medan sebanyak 4 orang,  Kepala Bidang Dinas Perkebunan Kab. Dairi, Kepala Seksi Perlindungan Dinas Perkebunan Kab. Dairi, staf Dinas Perkebunan Kab. Dairi sebanyak 6 orang, Kepala Desa Bangun, Staf Perangkat Desa Bangun sebanyak 2 orang,  serta dari tim akademisi UISU Medan sebanyak 2 orang.. Total yang hadir di kegiatan ini sebanyak 100 orang.

Rangkaian kegiatan ini adalah sesi 1 berupa pemaparan materi oleh narasumber dari tim POPT BBPPTP Medan kemudian dilanjutkan dari akademisi. Setelah itu dilakukan sesi tanya jawab (diskusi). Adapun tentang materi yang disampaikan berupa penjelasan OPT penting pada tanaman kopi, pembuatan Beauveria bassiana secara sederhana dan peranannya dalam mengendalikan OPT kopi, serta perbanyakan Beauveria bassiana. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 19-21 Oktober 2022 di Kabupaten Dairi.

Ringkasan materi yang disampaikan adalah Penggerek Buah Kopi (PBKo) adalah OPT utama pada tanaman kopi. PBKo ini merusak dengan cara membuat lubang di bagian apikal buah kopi dan merusak langsung bagian tanaman yang dipanen, yaitu buah kopi. Intensitas serangan hama PBKo sangat bervariasi karena dipengaruhi umur tanaman, kondisi lahan dan sistem budidaya kopi. Kumbang betina menyerang buah kopi dari mulai buah sedang terbentuk (8 minggu setelah berbunga) sampai panen. Di dalam biji kumbang betina  PBKo meletakkan telur  dan berkembang biak, larva juga makan dalam biji.

Pengendalian yang dilakukan berupa rempasan (memetik buah kopi hingga bersih termasuk buah yang masih muda), lelesan (mengambil buah yang jatuh karena terserang hama atau karena pemetikan), .petik bubuk (pengambilan buah kopi yang berlubang bersamaan dengan pemangkasan). Kemudian memupuk tanaman dengan pupuk yang seimbang, menggunakan jenis dan dosis yang sesuai anjuran. Serta dengan memangkas pohon pelindung yang terlalu rimbun, untuk menjaga temperatur dan kelembaban tempat pohon kopi ini tumbuh. Selain itu bisa juga dengan menanam kopi yang tahan terhadap serangan PBKo seperti varietas USDA 762 atau Andungsari 2K. Pengendalian dengan cara organik yakni menggunakan pestisida hayati berbahan aktif Beauveria bassiana sebanyak 200 gr per tangki 15 liter, penggunakan atraktan (perangkap) 24 perangkap  per ha. dan dengan memadukan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) di lapangan.

Cara pembuatan stater Beauveria bassiana  yaitu dengan cara :  

  • Menggunakan jagung yang sudah digiling
  • Mencuci media jagung sampai bersih kemudian tiriskan
  • Media dikukus selama + 30 menit dengan cara dibolak-balik, kemudian media di dinginkan
  • Media yang sudah dingin dimasukkan ke dalam plastik tahan panas sebanyak +  250 – 300 gram per plastik kemudian plastik  digulung rapat sampai udara tidak ada di dalam plastik.
  • Media kemudian disterilkan di dalam autoclave selama 45 menit (15 menit setelah air mendidih) pada suhu  121 oC, tekanan 2  atm atau di dalam dandang selama  2 jam setelah air mendidih.
  • Setelah steril  media di keluarkan dari autoclave lalu di dinginkan 
  • Setelah media dingin kemudian dilakukan inokulasi isolat murni jamur B. bassiana di ruang inokulasi (in case) yang sudah disterilkan terlebih dahulu.
  • Amati pertumbuhan jamur setelah 2 hari, jika media terkontaminasi dengan jamur atau bakteri lain, sisihkan lalu dibuang,  dan setelah 7 – 12 hari media akan penuh ditumbuhi oleh jamur B. bassiana maka jamur siap untuk diaplikasikan atau diperbanyak ke media perbanyakan.
Narasumber memberikan materi
Diskusi tentang Materi Baeuveria bassiana

Dari hasil kegitan ini tampak seluruh anggota Kelompok Tani Pergas, Kelompok Tani Bangun I, Kelompok Tani Cinta Damai, Kelompok Tani Bangun cukup merasa tertarik dengan diskusi Beauveria bassiana yang dilakukan dan berharap kondisi kebun kopi mereka dapat segera diaplikasikan Beauveria bassiana dan sukses menghasilkan kopi organik, sehingga memberikan peningkatan pendapatan bagi keluarga petani. Pada akhir kegiatan ini panitia, narasumber, Dinas Perkebunan Kab. Dairi dan Kepala Desa Bangun berfoto bersama.

Foto Bersama Narasumber, Penyelenggara dan Peserta

Bagikan Artikel Ini