BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

WASPADAI SERANGAN LEMBU DAN MONYET DI KEBUN PSR

Diposting     Rabu, 09 November 2022 12:11 pm    Oleh    Admin Balai Medan



Iin Suwita* dan Hilda Syafitri Darwis**
(POPT Ahli Pertama dan POPT Ahli Madya)

Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dapat menjadi fondasi baru pembangunan perkebunan kelapa sawit rakyat di Indonesia. PSR merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit yang dimiliki rakyat. Caranya adalah dengan mengganti tanaman tua serta tidak produktif dengan tanaman yang baru. Perkebunan sawit yang masuk dalam kriteria peremajaan adalah yang memiliki tanaman sawit berumur 25 tahun. Karena itu, program PSR tidak hanya semata-mata menggantikan tanaman tua dengan tanaman baru, tapi juga erat kaitannya dengan penataan dan peningkatan produktivitas tanaman sawit rakyat sehingga produktif secara berkelanjutan dan berkualitas. Pertumbuhan kelapa sawit rakyat cukup pesat karena memang memberikan banyak manfaat, dimana tanaman kelapa sawit mampu mengubah ekonomi masyarakat. Dalam Pemantauan daerah sebar OPT yang merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui keberadaan dan /atau penyebaran OPT didalam suatu wilayah. Pemantauan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) bertujuan untuk memberikan informasi keberadaan dan daerah sebar. Pada saat Pemantauan ke salah satu wilayah PSR di Kabupaten Asahan terdapat beberapa gejala serangan yang diakibatkan salah satunya oleh Lembu dan Monyet.
Lembu milik rakyat yang dipelihara sering memasuki arel pertanaman pembibitan kelapa sawit, khususnya sangat merugikan yaitu apabila masuk ke areal pembibitan kelapa sawit untuk memakan daun-daun muda sehingga nantinya akan mengganggu pertumbuhan tanaman sawit. Beberapa informasi pula menyatakan bahwa penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma boninenses) dapat menyebar yang disebabkan karena adanya terbawa oleh kaki lembu walaupun itu belum sepenuhnya dapat dibenarkan karena ada beberapa hal pula yang menyebabkan terbawanya spora jamur tersebut sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Adapun hal yang dapat dilakukan dengan pencegahan yaitu perlu adanya tindakan berupa pengawasan di areal tanaman kelapa sawit sehingga mencegah masuknya lembu tersebut.
Sama halnya dengan monyet yang memasuki areal pertanaman sawit rakyat bukan tanpa sebab petani begitu tidak menghendaki keberadaan monyet di ladangnya. Salah satu penyebab yang paling mendasari ialah monyet-monyet tersebut gemar menjarah hasil perkebunan kelapa sawit dan menyerang tanaman-tanaman muda, sehingga sangat meresahkan petani karena dapat mengganggu produktivitas dari serangan hama tersebut. Dalah satu penyebab menyerangnya monyet tersebut bisa dikarenakan disekitaran kebun masih banyaknya pohon-pohon tinggi dan dekat dengan hutan sehingga monyet-monyet tersebut dapat dengan mudah memasuki areal tanaman kelapa sawit karena dekat dengan habitatnya dan tersedianya makanan.
Bagaimana cara mengusir Lembu dan monyet dari kebun kelapa sawit?
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut :
– Pencegahan monyet dan lembu agar tidak memasuki kebun dan merusak pohon kelapa sawit bisa dilakukan dengan membuat pagar alami maupun buatan. Pagar alami yang dimaksud yaitu membuat pagar tersebut dari bahan-bahan alami yang dinilai cukup efektif bisa memproteksi areal perkebunan. Misal menanam pohon salak yang mengelilingi kebun, bisa menjadi solusi yang cukup ampuh mengingat batang pohon salak ditumbuhi duri yang ditakuti oleh monyet.
– Memanfaatkan kotoran ayam sebagai pelindung ladang dengan menaburkan kotoran ayam yang masih basah di jalur yang biasa dilalui oleh kawanan monyet. Bau kotoran yang sangat menyengat ini akan mengecoh monyet untuk berpikir kalau ada binatang lain yang menguasai perkebunan tersebut sehingga mereka pun bakal merasa takut memasukinya.
– Menangkap beberapa ekor monyet menggunakan perangkap jeruji agar tidak menimbulkan luka apapun. Lalu menyemir seluruh tubuhnya menggunakan pilox. Pilihlah warna yang cukup terang dan mampu memberikan kesan garang seperti merah, pink, kuning, putih, biru, atau jingga. Biarkan sejenak supaya pilox tersebut menempel sempurna ke tubuh para monyet. Setelah itu, lepaskan monyet-monyet tadi agar bergabung kembali bersama koloninya.
Dari beberapa pengendalian di atas diharapkan dapat mencegah dan mengendalian Lembu dan Monyet yang menyerang pertanaman kelapa sawit rakyat, sehingga disarankan juga agar petani rutin melakukan pengamatan di kebunnya masing-masing sebelum terjadi serangan OPT tersebut khususnya.


Bagikan Artikel Ini