BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU PENGGEREK BUAH KOPI (Hypothenemus hampei) DI KABUPATEN TOBA

Diposting     Rabu, 09 November 2022 12:11 pm    Oleh    Admin Balai Medan



Eli Paska Siahaan, MP.*; Muklasin, SP.**
(*POPT Ahli Muda; **POPT Ahli Madya)

Kabupaten Toba merupakan salah satu sentra pertanaman kopi di Propinsi Sumatera Utara. Luas pertanaman kopi di Kabupaten Toba tahun 2021 tercatat 5.793 hektar yang tersebar disemua wilayah kecamatan Kabupaten Toba. Namun produktivitasnya masih sangat rendah. Dalam kunjungannya ke BBPPTP Medan, pada tanggal 05 Mei 2021, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Toba di damping oleh Dinas Pertanian Kabupaten Toba, menyampaikan bahwa salah satu penyebab rendahnya produktivitas kopi Toba adalah adanya serangan hama penggerek buah kopi (Hypotenemus hampei). Serangan hama penggerek buah kopi sudah sangat mengkhawatirkan dan menyebabkan kerugian bagi petani. Oleh sebab itu Anggota DPRD dan Dinas Pertanian Kabupaten Toba mengharapkan adanya upaya pengendalian terhadap serangan hama penggerek buah kopi di Kabupaten Toba.
Balai Besar Perbenihan Dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan menindaklanjuti dan menyampaikan laporan ke Direktorat Perlindungan Perkebunan, Kementerian Pertanian. Hasil tindaklanjut dan pelaporan ini maka pada Tahun Anggaran 2022 dialokasikan kegiatan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Kopi dalam rangka pengendalian hama penggerek buah kopi (Hypotenemus hampei). Kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan hama penggerek buah kopi (Hypotenemus hampei) pada areal kebun kopi seluas 50 hektar.
Sasaran kegiatan adalah 50 (lima puluh) orang petani yang tergabung dalam Kelompok Tani agar mampu membuat bahan pengendalian hama penggerek buah kopi yang organik dan ramah lingkungan dan berklanjutan. Dengan kegiatan ini petani diharapkan mampu melakukan pengendalian hama penggerek buah kopi pada kebunnya sendiri dan menjadi penggerak pengendalian hama penggerek buah kopi bagi petani lainnya disekitarnya.

Pelaksanaan Kegiatan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu
Kegiatan Pengendalian Hama Terpadu dilaksanakan oleh Kelompok Tani Makmur, Patogu, Wanita Mandiri dan Dolok Tolong, Desa Gurgur Aek Raja, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Propinsi Sumatera Utara.
Kegiatan diawali dengan sosialisasi Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) Penggerek Buah Kopi (Hypotenemus hampei) di Kabupaten Toba dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2022. Hadir pada acara sosialisasi ini yaitu, Baginda Siagian (Direktur Perlindungan Perkebunan), Agus Hartono (Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan), Poltak Sitorus (Bupati Kabupaten Toba), Poltak Hasoloan Sitorus (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Toba), Frisda Napitupulu (Kepala Bidang Perkebunan Kabupaten Toba) dan pejabat serta staf pemerintah daerah Kabupaten Toba lainnya. Sosialisasi bertujuan agar petani peserta memahami maksud dan tujuan kegiatan, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik.
Setelah sosialisasi selesai kegiatan dilanjutkan dengan membuat bahan pengendali PBKo dan pupuk kompos. Pengendalian OPT penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei) di Kabupaten Toba dilakukan secara terpadu yakni secara kultur teknis dan kimia organik. Kultur teknis dilakukan dengan memperbaiki struktur dan menambah unsur hara tanah. Perbaikan struktur dan hara tanah dilakukan dengan membuat dan mengaplikasikan pupuk organik (kompos). Sedangkan secara kimia organik, yaitu pengendalian PBKo dilakukan menggunakan metabolit sekunder Agens Pengendali Hayati (APH) jamur Beauveria bassiana.
Pada kesempatan ini petani langsung dilatih membuat dan memproduksi pupuk organik dan metabolit sekunder jamur Beauveria bassiana, sehingga petani mampu membuat secara mandiri. Pupuk dan pestisida organik yang telah dibuat diaplikasikan pada tanaman kopi di kebun masing-masing.
Aplikasi pertama metabolit sekuder dilakukan pada tanggal 12 September 2022, dan rencananya dilakukan sebanyak 5 kali. Sebelum aplikasi dilakukan pengamatan intensitas serangan PBKo.

APH jamur Beauveria bassiana
Hasil pengamatan pada tanggal 22 September 2022 pada kebun demplot Kelompok Tani Patogu yang telah dilakukan aplikasi atau penyemprotan pertama metabolit sekuder APH jamur Beauveria bassiana ditemukan adanya koloni jamur pada Beaveria bassiana pada lubang gerekan hama PBKo pada buah terserang. Hal ini diduga aplikasi metabolit sekuder APH jamur Beauveria bassiana dapat memicu peningkatan pertumbuhan koloni APH jamur Beauveria bassiana di lapangan. Dampak aplikasi metabolit sekunder jamur Beauveria bassiana pada tingkat serangan hama PBKo akan diamati pada akhir aplikasi metabolit sekunder.

Refferensi:
Direktorat Perlindungan Perkebunan, 2022. Pedoman Teknis Perangkat Perlindungan Perkebunan Tahun 2022.


Bagikan Artikel Ini