BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

KELAPA SAWIT SEBAGAI SALAH SATU SUMBER BIOENERGI DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN

Diposting     Kamis, 27 April 2023 11:04 am    Oleh    Admin2 BBPPTP Medan



Margaretta J. Tarigan, SP.MP (PBT Madya )

Sebagai manusia, kita membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Namun, keberlanjutan sistem pangan global saat ini semakin dipertanyakan. Kita dihadapkan dengan tantangan seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan pertumbuhan populasi yang cepat, yang semuanya dapat mempengaruhi ketahanan pangan dunia. Tujuannya adalah untuk memperjuangkan ketahanan pangan yang lebih baik dan kita percaya bahwa akses yang adil dan berkelanjutan terhadap makanan adalah hak asasi manusia yang mendasar dan penting bagi kesejahteraan manusia.

Dengan terus mempelajari proses bisnis pangan dan pertanian dengan baik, dapat dipercaya bahwa sektor ini memiliki potensi yang besar untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan. Dalam era yang semakin kompleks dan terus berkembang pemahaman yang lebih baik tentang proses bisnis pangan dan pertanian akan membantu menciptakan keberlanjutan dan ketahanan pangan yang lebih baik pula. Dengan tidak berhenti belajar tentang praktik-praktik terbaik dalam produksi dan pengolahan pangan, serta teknologi-teknologi baru yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan keamanan pangan serta tetap memperhatikan peran perubahan iklim dalam sektor pertanian dan cara-cara untuk mengurangi dampak negatifnya.

Setelah mempelajari dan memahami berbagai proses bisnis dari pangan dan pertanian diatas, maka kita harus dapat mengetahui visi dan misi dalam bidang pangan dan pertanian. Visi yang dapat kita tarik adalah menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan dan berdaya saing, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen. Sedangkan Misinya adalah meningkatkan produksi pangan, menjaga kualitas dan keamanan pangan, mengurangi kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim, serta meningkatkan akses ke pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Untuk mencapai visi dan misi pangan dan pertanian tersebut, perlu dilakukan berbagai tindakan strategis seperti meningkatkan investasi dalam riset dan pengembangan, meningkatkan keterampilan petani, memperkuat sistem pengawasan dan kontrol kualitas, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam, serta mengembangkan pasar yang berkelanjutan bagi petani dan konsumen. Pemanfaatan teknologi informasi seperti Data Analyst dapat membantu dalam mengolah data dan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan efektif dalam menjalankan visi dan misi pangan dan pertanian. Teknologi informasi juga dapat membantu dalam analisis data dan prediksi, serta memberikan rekomendasi terhadap tindakan-tindakan strategis yang perlu dilakukan. Dengan begitu, diharapkan dapat tercipta sistem pangan dan pertanian yang berkelanjutan dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terkait.

Kita percaya bahwa inovasi teknologi dan pengetahuan ilmiah dapat berkontribusi untuk menciptakan solusi-solusi yang lebih efektif dan efisien dalam mencapai ketahanan pangan yang lebih baik. Mempelajari lebih lanjut  tentang tantangan dan peluang yang ada dalam ketahanan pangan berkelanjutan, dan mengembangkan keahlian yang diperlukan untuk menciptakan solusi inovatif, kita juga harus bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk mengembangkan program yang dapat meningkatkan kesadaran tentang isu-isu ketahanan pangan dan mendorong aksi kolektif untuk mencapai tujuan tersebut. Dapat diyakini bahwa dengan memperjuangkan ketahanan pangan berkelanjutan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik dan lebih adil bagi seluruh masyarakat dalam negeri maupun dunia. Saya berharap dapat bergabung dengan instansi yang profesional dan bersemangat untuk mencapai tujuan ini serta menyumbangkan kontribusi saya untuk menjadikan pangan dan pertanian yang lebih baik.

Salah satu bentuk ketahanan pangan di bidang perkebunan adalah komoditi kelapa sawit sebagai salah satu sumber bioenergi. Salah satu komitmen yang kuat untuk memajukan industri bioenergi di Indonesia yaitu dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara berkelanjutan. Salah satu inisiatif BBPPTP Medan adalah dengan mempromosikan teknologi Uji DNA dalam pengawasan mutu genetis komoditas perkebunan dan memperkenalkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan kepada petani lokal.    Kita percaya bahwa dengan memajukan industri bioenergi, kita dapat meningkatkan kemandirian energi Indonesia, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat di pedesaan.

Kelapa sawit dapat dijadikan sumber bioenergi yang dapat mendukung ketahanan pangan dengan beberapa cara :

  1. Produksi Bahan Bakar Nabati (BBN) dari kelapa sawit dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil seperti minyak diesel dan bensin. Ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin langka dan mahal, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
  2. Limbah kelapa sawit seperti cangkang dan tandan kosong dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam pembangkit listrik. Hal ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
  3. Kelapa sawit juga dapat digunakan untuk memproduksi biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari penguraian bahan organik seperti limbah kelapa sawit. Biogas dapat digunakan sebagai sumber energi untuk memasak atau menghasilkan listrik.
  4. Sumber daya lahan kelapa sawit juga dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman pangan seperti jagung, ubi kayu, atau kedelai. Ini dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan lokal dengan meningkatkan produksi pangan dan diversifikasi pertanian.

Namun, perlu diperhatikan bahwa pengembangan kelapa sawit sebagai sumber bioenergi harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Pengembangan kelapa sawit yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan deforestasi, kerusakan lingkungan, dan konflik sosial. Oleh karena itu, pengembangan kelapa sawit sebagai sumber bioenergi harus dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi yang berkelanjutan.


Bagikan Artikel Ini